Friday, July 29, 2005

Tsunami dan Kerosakan

Tsunami dan Kerosakan
Maulana Sheikh Hisham Kabbani al Haqqani
Michigan, USA
---------------------------------------------
Patuhilah Allah patuhilah Nabi (s.a.w.) dan mereka
yang memiliki authority di antara kalian. Allah
bersabda,
Dhahar al-fasaada fil-barri wal-bahr bi ma
kasabat aydeen-naas li yudheeqahum ba`da alladhee
`amiloo la`allahum yarji`una"

Korupsi telah tersebar di daratan dan lautan, kerana akibat (perbuatan)
tangan manusia, sehingga Allah memberi kesempatan
mereka merasakan beberapa dari perbuatan mereka, agar
supaya mereka dapat kembali (taubat) (dari kejahatan).
[30:41]

Fasad berarti kerosakan atau Fasad dapat juga bererti
orang-orang yang meninggalkan solat , puasa , zakat
mereka, dan meninggalkan mengingat Allah, tidak
mengingat Nabi (s.a.w.), tidak mengerjakan yang
dikehendaki Allah, mengejar zina, korupsi, mengejar
mabuk-mabukan, mengejar segala hal yang Allah
firmankan agar kita hindari.

Hal itu adalah dari satu segi
dan segi lainnya adalah korupsi di dalam sistem,
korupsi antara pemerintah, korupsi di bidang perusahaan,
korupsi dalam erti mengelabui mata orang lain. Ini semua
berada dalam lingkungan fasad. Juga masuk dalam lingkungan
ini adalah menikam dari belakang, mengumpat tentang
orang lain, mencuba mengedarkan keterangan palsu
tentang orang, mencuba mengada-ada cabang pemikiran
yang tidak Islamik tetapi radikal dalam ideologi
mereka.

"li yudheeqahum ba`da alladhee `amiloo la`allahum
yarji`oona",

Sehingga ((Allah)) memberi kesempatan
mereka merasakan beberapa dari perbuatan mereka, agar
supaya mereka dapat kembali (taubat) (dari kejahatan).
[30:41]. Korupsi telah muncul di darat dan di laut. Di
darat penuh dengan korupsi berbagai macam. Di laut,
penuh dengan korupsi dan penuh dengan fasad. Ini
terjadi kerana apa yang dilakukan oleh mereka terhadap
diri sendiri. "Inilah yang telah kamu perbuat wahai
manusia!" Allah menyebutkan itu untuk setiap generasi
dari awal hingga akhir. Dan Allah bersabda Dia akan
membuat mereka merasakan apa-apa yang telah mereka
perbuat, untuk merasakan masa yang penuh kesukaran.

Dan Allah memiliki banyak jalan dan cara untuk membuat
manusia merasakan kesukaran akibat apa yang telah
mereka lakukan dengan korupsi mereka itu. Namun di
dalam hal itu mungkin akan membuat mereka yang tidak
berdosa akan terseret juga. Ketika hukuman datang, ia
datang secara keseluruhan. Azab itu menerpa yang
melakukannya dan juga mencapai mereka yang tidak
melakukannya.

Mereka yang tidak bersalah akan meninggal sebagai
syahid. Mereka yang tidak bersih, Allah memberikan
mereka kesukaran. Dan Nabi (s.a.w.) berkata, "Ya Aishah
kita adalah ummat yang dikaruniai Allah rahmat
(ummatun marhuma)." Jadi Allah memberi kita kesukaran
di dunia untuk membersihkan diri kita untuk kehidupan
berikutnya. Hal ini karena dunia tidaklah seimbang
bahkan jika dibandingkan dengan sebelah sayap nyamuk
sekalipun. Barangkali sayap nyamuk itupun lebih
memiliki nilai dari pada seluruh dunia ini.

Dan Allah memiliki banyak cara untuk melakukan itu.
Dia tidak menunggu orang lain. Allah mungkin membuat
beberapa orang berkelahi dengan orang lain. Katakan,
"Dia memiliki kekuatan untuk mengirim bencana kepada
mu, dari atas dan dari bawah, atau untuk
melingkupi kamu dalam kebingungan konflik golongan,
membuat kamu merasakan saling dendam, masing-masing
dengan yang lain. Lihatlah betapa Kami menjelaskan
tanda-tanda dengan berbagai simbol; agar supaya mereka
mengerti." [6:65 ]

Dan Allah memiliki banyak jalan dan cara, bukan hanya
banyak, namun tak terhingga. Dan tak seorangpun dapat
berbuat apa-apa untuk menolaknya. Mereka mengatakan
alam murka." Allah tidak suka, Allah lah yang murka
dengan apa yang terjadi. Satu waktu sayidina Musa as
berkata, "Ya Rabbi, bila Engkau mengirimkan hukuman Mu
kepada beberapa orang, mengapa banyak orang tak
berdosa juga akan termasuk."

Sebagai jawaban terhadap pertanyaan ini, Allah swt
bersabda, "Ya Musa, pergilah ke hutan itu dan lihat
sebuah batu karang dan duduklah pada batu karang itu
dan tunggulah jawaban Ku." Dia (Musa a.s.) adalah
"Kalamullah", ia yang dapat bercakap dengan Allah
tanpa perantara. Hingga pergilah Musa as ke batu
karang itu dan menunggu jawaban itu. Kemudian Musa
menemukan batu yg dimaksudkan, ia tak menyedari tempat
dimana ia duduk terdapat sarang semut. Allah
memerintahkan semut untuk merambati kakinya. Dan Musa
a.s. tidak merasakan ketika semut semut itu merambat
naik ke pahanya. Kemudian Allah memerintahkan salah
satu dari ribuan semut itu untuk mengigitnya.

Maka ketika seekor semut mengigit Sayyidina Musa a.s.
dan kerana dia kesakitan dia menekan kakinya dan
memusnahkan semut itu. Allah bersabda, "Ya Musa,
ketika azab hukuman datang, siapapun yang berada di
daerah itu akan terkena." Seperti juga ketika
Sayyidina Musa a.s. sakit digigit hanya seekor semut,
Nabi Musa as menekan kakinya dan menyebabkan semua
semut mati.

Itulah sebabnya mengapa Sayyidina Lut a.s.
diperintahkan membawa anak-anaknya dan pergi keluar
(daerah itu). Sayyidina Nuh as diperintahkan untuk
membawa mereka yang beriman dengannya kerana ketika
azab datang itu semua akan terkena. Kerana ketika saat
azab datang, dia tidak mengecualikan siapapun .

Ketika Sayyidina Muhammad s.a.w. datang, dia memohon
kepada Allah, "Janganlah membuat ummatku seperti umat
sebelumnya yang ketika Engkau mengambil, semua diambil
sekaligus" Allah menerima du`a itu dan bersabda, Aku
tidak akan mengambil mereka sekaligus, namun mereka
akan saling berkelahi antara sesamanya."


Kini Allah
sedang memberi kita sebuah pelajaran dan Dia memiliki
banyak tanda-tanda. Dan segala mahluk didunia patuh
kepada Allah. Segala sesuatu sedang menunggu perintah
Allah. Ketika perintah Allah datang, tak seorangpun
dapat menghentikan peristiwa itu. Dan perintah Allah
ini datang dalam bentuk sebuah inspirasi atau sebuah
bentuk pengertian yang mungkin tidak disedari oleh
manusia namun itu adalah sebuah cara untuk
memerintahkan, yang dengannya perintah langit turun.

Ketika "Iradah Allah" datang, hal itu bergerak dari
Samudera Keinginanan Nya menuju Samudera Ilmu Nya.
Ketika Realiti Sejati Nya, ketika Dzatullah, Yang
Tidak Diketahui, Mutlak Tidak Diketahui, yang bahkan
Sayyidina Muhammad s.a.w. hanya diberitahu, "qul hu
Allah hu ahad. Hu artinya Mutlak Tidak Diketahui.
Ketika kalian mengatakan Allah, itu meliputi 99 Nama
dan Busana AttributNya. Kalian tidak dapat mengetahui
lebih dari Nama dan Atribut itu: Maha Pemberi; Maha
Menutupi; Maha Pengampun.

Ketika Dia menghendaki sesuatu, maka Atribut
al-`Aalim, mengambilnya dan merencanakan nya dan
kemudian Busana al-Qaadir Nya melaksanakannya . Dan
ketika qudrah, melalui nama al-Qaadir, ketika kekuatan
muncul melalui qudrah Nya, itulah energi (kekuatan).
Setiap saat sebuah ciptaan datang menjadi nyata. Bukan
hanya dunia kita ini. Bumi ini bukanlah apa-apa
kecuali sehujung jarum dalam alam semesta ini, itu
bukan apa-apa. Dan jika seseorang mahu saja sedikit
berfikir, mereka mengatakan bahwa bumi bergerak
sejenak dalam putarannya mengelilingi paksinya, kerana
gempa bumi itu, kerana itu adalah sebuah gempa yang
besar. Namun mereka tidak bertanyakan siapa yang
membuat bumi itu berputar mengelilingi paksinya..


Jika terdapat saintis dan para genius hari ini,
dapatkah mereka membalik putaran bumi menjadi searah
putaran jam? Atau dapatkah mereka menghentikan putaran
itu? Siapa yang membuat bumi berputar? Itu adalah
sesuatu yang diluar batas fikiran. Jika orang mahu
berpikir sedikit saja, orang akan berada dalam sujud
siang dan malam, karena tidak terdapat sesaatpun untuk
dibiarkan sia-sia. Jika kamu menyia-nyiakan waktumu
bukan dalam sujudmu, maka kamu menyia-nyiakan waktumu.


Orang kebanyakan tidak berada dalam keadaan itu.
Auliya para Wali Allah berada dalam keadaan itu .
Apakah Izrail datang dengan hukuman atau ampunan.
Itulah sebabnya kalian melihat mereka selalu dalam
keadaan beribadah, kalau tidak dalam shalat atau
menolong orang lain atau mengunjungi orang sakit maka
mereka memberi nasihat atau konsultasi bagi Allah.

Mereka Auliya tidak melakukan lainnya. Auliya sibuk
dengan segala macam kesibukan yang menyebabkan mereka
tidak sempat menyimpang dari kehendak Allah bagi kita.
Wa maa khalaqta al-jinn wal-ins ill-liy`abudoon Aku
hanya menciptakan Jinns dan manusia, agar supaya
mereka mengabdi kepada Ku. [51:56]. Kami tidak
memerlukan benda apapun dari mereka, dan Aku tidak
meminta mereka memberi Ku makan. [51:57]

Barang siapa melakukan ibadah, Allah akan memenuhi
kebutuhan mereka. Itu bukanlah untuk orang biasa
(normal). Namun mereka yang bekerja untuk dunia dan
bekerja keras untuk dunia dan memberi nafkah di jalan
Allah, itu dianggap ibadah bagi mereka. Mereka yang
bekerja untuk dunia dan menolong si miskin akan
seperti jika mereka selalu di jalan Allah, mereka
seperti Auliya, yang selalu dalam keadaan sujud.

Tetapi mereka yang mengejar dunia semata-mata Allah
akan mempunyai keputusan yang lain bagi mereka.
Siapapun yang terkena bencana, khususnya orang-orang
tenggelam, Nabi (s.a.w.) berkata, "Barang siapa
meninggal tenggelam atau meninggal terpanggang api
adalah syuhada (mati shahid)." Kerana Allah
mengirimkan peringatan Nya kepada abdi Nya.

No comments: